Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Chusni Hidayad: SEKILAS TENTANG FOTO THORAX

Chusni Hidayad: SEKILAS TENTANG FOTO THORAX :         thorax atau sering disebut   chest x-ray   (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi dari thorax untuk mendiagnosis kondisi-kondis...

membaca EKG

Cara membaca 12 Lead EKG 1. Anda harus tenang dan kosentrasi sebelum menganalisa 12 lead EKG. Siapapun orangnya baik cardiologist maupun orang yang expert dalam membaca EKG apabila tidak tenang dalam menganalisa 12 lead EKG, bukan tidak mungkin misinterpretation bisa terjadi. Anda hanya memerlukan waktu kurang dari 5 menit dalam menganalisa 12 lead EKG, jadi sekali lagi ketenangan dan kosentrasi sangatlah penting. 2. Setelah 12 lead EKG sudah di depan mata anda, anda jangan terburu-buru mengidentifikasi normal atau abnormal EKG tersebut. Pastikan dulu kalau 12 lead EKG yang anda rekam dengan kecepatan 25mm/detik dan standarisasi 1mV yang artinya 10 kotak kecil (1cm) mewakili 1mV. 3. Anda apa orang lain yang melakukan perekaman EKG? Kalau bukan anda sendiri yang melakukan perekaman 12 lead EKG, anda harus mengeceknya apakah pemasangan elektrodenya sudah tepat? Caranya? Baca lagi topik perekaman EKG . Ingat segitiga Einthoven !! Lead II = Lead I + Lead III juga anda bisa menggun

gagal nafas

Gambar
MANAJEMEN GAGAL NAFAS AKUT DI UNIT GAWAT DARURAT (UGD) Gagal nafas pada pasien yang memerlukan perawatan di ICU ( intensive care unit ) merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas. Sebelum pasien di rawat di ICU biasanya pasien akan melalui UGD di suatu rumah sakit dan penanganan pertama pasien di UGD inilah yang akan menentukan prognosis pasien sebelum di rawat di ICU. Penyebab gagal nafas pada pasien ini biasanya sekunder karena kelainan paru seperti pneumonia, sepsis, gagal jantung atau kelainan neurologis. Tentu saja gagal nafas melibatkan berbagai macam patologi (Neema, 2003). Sistem pernafasan melakukan fungsi penting dalam pertukaran gas. Oksigen (O 2 ) diangkut melalui jalan nafas atas ke alveoli yang kemudian akan berdifusi melalui membrane alveolo-kapiler dan memasuki pembuluh darah kapiler. Di dalam darah, O 2 akan berikatan dengan haemoglobin dan kemudian diangkut oleh peredaran darah arterial ke jaringan. Di dalam jaringan O 2 digunakan untuk membentuk ATP (